7 Langkah Cuci Tangan Who

7 Langkah Cuci Tangan Who

Mencuci tangan seringkali dianggap sebagai tindakan sederhana dan remeh. Padahal, kebiasaan ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dan melindungi diri sendiri serta orang lain dari infeksi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan 7 langkah cuci tangan yang terstandarisasi untuk memastikan kebersihan tangan yang optimal. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pentingnya cuci tangan, 7 langkah cuci tangan WHO, waktu yang tepat untuk mencuci tangan, serta dampak positif yang dihasilkan dari praktik kebersihan tangan yang benar.

Mengapa Cuci Tangan Sangat Penting?

Tangan kita adalah perantara utama dalam penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit. Setiap hari, tangan kita bersentuhan dengan berbagai permukaan yang mungkin terkontaminasi oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit. Mikroorganisme ini dapat bertahan hidup di permukaan selama beberapa jam hingga beberapa hari, dan dengan mudah berpindah ke tangan kita saat kita menyentuhnya.

Tanpa disadari, kita sering menyentuh wajah kita, termasuk mata, hidung, dan mulut. Melalui sentuhan ini, mikroorganisme berbahaya tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh tangan yang kotor dapat berupa penyakit ringan seperti flu dan diare, hingga penyakit serius seperti pneumonia, infeksi saluran pernapasan, dan bahkan infeksi yang resisten terhadap antibiotik.

Cuci tangan yang benar dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dapat secara efektif menghilangkan atau membunuh mikroorganisme berbahaya yang menempel di tangan. Dengan menjaga kebersihan tangan, kita dapat memutus rantai penyebaran penyakit dan melindungi diri sendiri serta orang lain dari infeksi.

7 Langkah Cuci Tangan WHO: Panduan Lengkap

WHO telah mengembangkan panduan 7 langkah cuci tangan yang terstandarisasi untuk memastikan kebersihan tangan yang optimal. Langkah-langkah ini dirancang untuk membersihkan seluruh permukaan tangan, termasuk sela-sela jari, ujung jari, dan kuku, yang seringkali terlewatkan saat mencuci tangan secara biasa. Berikut adalah penjelasan detail mengenai 7 langkah cuci tangan WHO:

  1. Basahi Tangan dengan Air Bersih: Langkah pertama adalah membasahi seluruh permukaan tangan dengan air bersih yang mengalir. Pastikan air yang digunakan cukup untuk membasahi seluruh tangan, termasuk pergelangan tangan jika diperlukan. Air bersih yang mengalir akan membantu melarutkan kotoran dan mikroorganisme yang menempel di tangan.

  2. Tuangkan Sabun Secukupnya: Setelah tangan basah, tuangkan sabun secukupnya di telapak tangan. Jumlah sabun yang ideal adalah sekitar 3-5 ml, atau setara dengan satu atau dua kali tekan pada botol sabun cair. Pilih sabun yang mengandung bahan aktif antibakteri untuk efektivitas yang lebih baik.

  3. Gosok Telapak Tangan: Gosok kedua telapak tangan secara bersamaan dengan gerakan memutar. Pastikan seluruh permukaan telapak tangan tertutup sabun. Lakukan gerakan ini selama minimal 20 detik. Gerakan menggosok akan membantu melepaskan kotoran dan mikroorganisme dari permukaan kulit.

  4. Gosok Punggung Tangan dan Sela-Sela Jari: Setelah telapak tangan, gosok punggung tangan secara bergantian. Gunakan telapak tangan kanan untuk menggosok punggung tangan kiri, dan sebaliknya. Pastikan sela-sela jari juga tergosok dengan baik. Sela-sela jari seringkali menjadi tempat bersembunyi mikroorganisme karena sulit dijangkau saat mencuci tangan.

  5. Gosok Jari-Jari dan Kuku: Kaitkan jari-jari kedua tangan dan gosok bagian dalam jari. Kemudian, gosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian. Pastikan kuku juga ikut tergosok. Kuku merupakan tempat yang ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang biak, sehingga perlu dibersihkan secara seksama.

  6. Gosok Ibu Jari: Gosok ibu jari dengan gerakan memutar menggunakan telapak tangan yang lain. Lakukan secara bergantian pada kedua ibu jari. Ibu jari seringkali digunakan untuk menyentuh berbagai permukaan, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus saat mencuci tangan.

  7. Bilas Tangan dengan Air Bersih: Setelah seluruh permukaan tangan tergosok dengan sabun, bilas tangan dengan air bersih yang mengalir. Pastikan seluruh sabun telah hilang dari tangan. Gunakan air yang mengalir untuk menghindari kontaminasi ulang dari air yang tergenang.

Durasi Cuci Tangan yang Ideal

WHO merekomendasikan untuk mencuci tangan selama minimal 40-60 detik dengan sabun dan air, atau 20-30 detik dengan hand sanitizer berbasis alkohol. Durasi ini penting untuk memastikan bahwa seluruh permukaan tangan terjangkau oleh sabun atau hand sanitizer dan mikroorganisme berbahaya dapat dihilangkan atau dibunuh secara efektif.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mencuci Tangan?

Mencuci tangan harus dilakukan secara rutin, terutama pada saat-saat penting berikut:

  • Sebelum dan Sesudah Makan: Mencuci tangan sebelum makan akan mencegah mikroorganisme dari tangan masuk ke dalam tubuh saat kita makan. Mencuci tangan setelah makan akan menghilangkan sisa makanan yang mungkin menempel di tangan dan menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme.
  • Setelah Menggunakan Toilet: Toilet merupakan tempat yang penuh dengan mikroorganisme berbahaya. Mencuci tangan setelah menggunakan toilet sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
  • Setelah Memegang Hewan: Hewan peliharaan dapat membawa berbagai jenis mikroorganisme di bulu dan kulit mereka. Mencuci tangan setelah memegang hewan peliharaan akan mencegah penyebaran mikroorganisme tersebut ke tubuh kita.
  • Setelah Bersin atau Batuk: Bersin dan batuk dapat menyebarkan droplet yang mengandung virus dan bakteri. Mencuci tangan setelah bersin atau batuk akan mencegah penyebaran droplet tersebut ke orang lain.
  • Setelah Menyentuh Permukaan Publik: Permukaan publik seperti gagang pintu, pegangan tangga, dan tombol lift seringkali disentuh oleh banyak orang dan dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme. Mencuci tangan setelah menyentuh permukaan publik akan mencegah penyebaran mikroorganisme tersebut ke tubuh kita.
  • Sebelum dan Sesudah Merawat Orang Sakit: Merawat orang sakit dapat meningkatkan risiko terpapar mikroorganisme penyebab penyakit. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat orang sakit akan melindungi diri kita sendiri dan orang sakit dari infeksi.
  • Setelah Membuang Sampah: Sampah merupakan tempat yang penuh dengan mikroorganisme berbahaya. Mencuci tangan setelah membuang sampah akan mencegah penyebaran mikroorganisme tersebut ke tubuh kita.

Penggunaan Hand Sanitizer sebagai Alternatif

Jika sabun dan air tidak tersedia, hand sanitizer berbasis alkohol dengan kandungan alkohol minimal 60% dapat digunakan sebagai alternatif. Hand sanitizer efektif membunuh sebagian besar mikroorganisme berbahaya, namun tidak seefektif mencuci tangan dengan sabun dan air dalam menghilangkan kotoran dan minyak dari tangan.

Cara Menggunakan Hand Sanitizer dengan Benar:

  1. Tuangkan hand sanitizer secukupnya di telapak tangan.
  2. Gosok kedua telapak tangan secara bersamaan, pastikan seluruh permukaan tangan tertutup hand sanitizer.
  3. Gosok punggung tangan, sela-sela jari, jari-jari, dan ibu jari seperti saat mencuci tangan dengan sabun dan air.
  4. Biarkan hand sanitizer mengering sendiri. Jangan dilap dengan kain atau tisu.

Dampak Positif Cuci Tangan yang Benar

Mencuci tangan yang benar secara rutin dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan kita, antara lain:

  • Mengurangi Risiko Terinfeksi Penyakit: Cuci tangan dapat mengurangi risiko terinfeksi penyakit seperti flu, diare, pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan hingga 50%.
  • Mencegah Penyebaran Penyakit: Cuci tangan dapat memutus rantai penyebaran penyakit dan melindungi orang lain dari infeksi, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Mengurangi Penggunaan Antibiotik: Infeksi yang disebabkan oleh tangan yang kotor seringkali memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Dengan mencuci tangan secara rutin, kita dapat mengurangi risiko terinfeksi dan mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang merupakan masalah kesehatan global yang serius.
  • Meningkatkan Produktivitas: Dengan mengurangi risiko terinfeksi penyakit, cuci tangan dapat membantu kita tetap sehat dan produktif. Kita dapat bekerja atau belajar dengan lebih efektif jika tidak sakit.
  • Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan menjaga kebersihan tangan, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Kita dapat menikmati hidup dengan lebih sehat dan bahagia jika tidak sering sakit.

Kesimpulan

Cuci tangan adalah tindakan sederhana namun sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit. Dengan mengikuti 7 langkah cuci tangan WHO secara rutin, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari infeksi. Jadikan cuci tangan sebagai kebiasaan sehari-hari dan sebarkan kesadaran tentang pentingnya kebersihan tangan kepada orang-orang di sekitar kita. Dengan bersama-sama menjaga kebersihan tangan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera bagi semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *